Monday, October 27, 2008

Hujan

Aku berjalan malam itu.
Ketika menengadah keatas, tak ada satu bintang pun yang tersenyum.
Tas di punggungku semakin berat.
Payung di tangan kananku kugenggam erat-erat.
Tak mau lagi aku kehujanan.
Hujan lebat, seperti kemarin malam.

Aku terus berjalan.
Dan ketika tetesan hujan pertama mendarat di pipiku, aku malah terdiam.
Kubuang payung yang selama ini aku pegang erat.

Lalu kunikmati dengan tangan merentang.
Mata tertutup dan wajah menghadap Sang Kuasa...

..Kutantang hujan malam itu.

Saturday, October 18, 2008

kesan pertama, sungguh tidak menjanjikan.

seperti postingan-postingan aku sebelumnya, aku masih mempertanyakan tampilan fisik seseorang, karena mempengaruhi seseorang secara keseluruhan.
manusia dilahirkan dengan ketidaksempurnaanya. masing-masing individu memiliki cara pandang terhadap apa yang ingin mereka 'tampilkan' didepan publik. hal ini biasanya tercermin ketika kita bertemu dengan orang baru.
ketika orang itu menyapa kita, hai, halo atau apapun, selama sepersekian detik itulah seluruh indra kita mencoba menangkap dan menggambarkan karaterisktik orang tersebut. dan selama beberapa menit setelahnya, kita akan mulai mengenal 'kulit luar'nya.

jangan mudah tertipu, kesan pertama memang selalu menggoda. kebanyakan dari kita menempatkan kesan menawan, ramah dan pintar ketika memperkenalkan diri. dan tidak sedikit pula sifat mereka sebenarnya 180 derajat kebalikannya.

meng-quote seorang dosen nirmana 2 dimensi, "bahwa sebuah karya yang baik adalah karya yang pada awalnya terlihat biasa saja, namun semakin lama dilihat, semakin menarik. dan yang lebih baik lagi adalah karya yang kesan pertamanya baik, semakin dilihat semakin menarik.
Tentu saja, kriteria karya nirmana yang 'kurang' adalah karya yang ketika kita lihat pertama kali menarik, lama-lama dilihat semakin membosankan."

sama halnya dengan kesan pertama seseorang dan bagaimana kita menilai orang tersebut. pernahkan kalian bertemu dengan seseorang yang pada awalnya terlihat menawan dan ramah, namun ketika kita mengenal dia lebih jauh.. eng ing eng!!... ternyata brengsek dan sarkastik.

apa salahnya sih menjadi diri sendiri?

menjadi orang yang lebih baik itu boleh saja. tapi bila mencoba menjadi orang lain? itu lain masalah.
saya sendiri bila berkenalan dengan orang baru gak malu untuk bersikap.
pemalu tapi cablak, bodoh dan sarkastik. mungkin itu yang tertera di benak orang-orang ketika mengenal saya.
i am what i am and i do what i do.

sudah saatnya kita memajukan budaya "tidak malu menjadi diri sendiri"!