Monday, March 24, 2008

selamat tinggal jakarta v.0.1

Sepenggal lirik lagu yang keluar dari headphone aku sekarang berbunyi:

Love of mine someday you will die.
But i'll be close behind.
I follow you into the dark...

Langsung berasa banget sedihnya melewati hari kemarin. Meninggalkan Jakarta.
Mobil yang disetiri oleh Atri itu semakin lama semakin terlihat menjauhi pelataran parkir Citos.
Maghrib telah lewat. Lampu-lampu jalanan seketika menyala. Memberi ucapan selamat tinggal, meskipun hanya sayup-sayup.

Lalu, scene selanjutnya adalah flashback ke waktu dua hari sebelumnya, ketika tawa dan peluk mengalahkan lirikan belasan pasang mata yang memandang sambil mengangkat alis sebelah.
Ya. Foodcourt Senci menjadi saksinya.

Kita tidak peduli.
Kita senang.

Dan untuk dua hari kedepannya, semua dilanda euphoria.
Senyum selalu terjerat di ujung bibir, seakan tidak mau hilang.
Semua jiwa meninggalkan tubuhnya.
Meskipun tidak semua merasakan surga, namun aromanya sangat memikat.

Kita menyatu kembali.


Namun ketika flashback itu terhenti.
Lagu pun telah sampai pada ujungnya.
Mobil yang aku tumpangi melaju sangat kencang. Tidak akan berbalik arah.
Aku sendiri.

Sunday, March 16, 2008

Tugas Menunggak

Sudah hampir menunjukkan pukul 12.00 saat ini. Entah mengapa perasaanku tidak tenang akhir-akhir ini. Banyak tugas yang masih menggunung; Uang yang semakin lama semakin menipis; Teman yang pergi begitu saja; Bahkan beberapa pertanyaan lain yang seharusnya tidak kutanyakan pada diri sendiri dan seharusnya tidak aku jawab sendiri.

aku kangen dia

Pikiran itu selalu masuk begitu saja, tiba-tiba. Menghentak.
Perasaan yang hilang itu telah kembali, meskipun dalam bentuk yang lebih kecil dan berbeda. Sejenak aku senang, tetapi ada satu hal yang masih mengganjal....Ah.. apa kulanjutkan esok hari saja?
Hari ini sudah terlalu letih. Aku ingin mandi dan tidur.